1. Penelitian adalah adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu
dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu yang bersifat
logis.
·
Penelitian Menurut Para Ahli :
-
Hill Way: Penelitian adalah suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya
atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
-
Winarno
Surachmad: Penelitian adalah
kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan
tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan
generalisasi di luar sampel yang diselidiki.
-
Soetrisno
Hadi: Penelitian adalah
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
2.
Apa itu penelitian Kualitatif
Penelitian
Kualitatif adalah proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang
alami (Creswell, 1998:15).
3.
Tujuan Dari penelitian kualitatif
Mengungkapkan-ungkapkan
masalah yang belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk
memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan
kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
4. Bagaimana
Metode perolehan Data dalam Penelitian Kualitatif
Beberapa metode pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115)
mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi
(participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer
atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur
adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada
observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.Observasi kelompok adalah observasi
yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas
atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan
kualitas perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion
(FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
5.
Perbedaaan Antara penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif
Berdasarkan
Wiliams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kualitatif
dan kuantitatif diantaranya :
1. Bersifat
Realitas, pendekatan kualitatif melihat realitas sebagai tunggal,konkrit,teramati,
dan dapat difragmentasi. Sedangkan kuantitatif melihat realitas ganda
(majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik.
2. Interaksi
antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kualitatif melihat
sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sedangkan kuantitatif melihat
sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas
Generalis, pendekatan kualitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu, sedangkan
kuantitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu.
4. Posibilitas
Kausal, pendekatan kualitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal
simultan yang mendahului sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya.
Sedangkan kuantitatif selalu memustahilkan usaha memisahkan sebab dengan
akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan
Nilai, pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu bebas nila, obyektif dann
harus seperti apa adanya, sedangkan penelitian kuantitatif melihat segala
sesuatu tudak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
6.
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif :
1.
Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
8.
Unsur-unsur pokok Penelitian Kualitatif
Penelitian
kuantitatif memiliki unsur-unsur pokok yang harus termuat didalamnya yaitu :
konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesis, dan defenisis operasional.
6.
Apa itu Masalah ? Masalah adalah kesenjangan (discrepancy)
antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan
sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi,
ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan
mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut.
7.
Sumber Masalah menurut Tuckman (1972),
masalah penelitian juga biasanya bersumber dari; 1) pengalaman (experiences);
2) Deduksi dari teori (deduction from theory); 3) literatur yang relevan (related
theory); dan 4) sumber-sumber lain yang dari non-pendidikan (non-educational
sources).
8.
Bagaimana Cara memperoleh Masalah
penelitian ?
menurut Sumadi Suryabrata
(2003: 13) juga dapat ditemukan melalui:
- Bacaan, terutama bacaan yang
berisi laporan hasil penelitian; hal ini bisa dimanfaatkan karena dalam bagian
akhir laporan penelitian terdapat rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
- Diskusi, seminar dan kegiatan
ilmiah lainnya; dalam seminat atau kegiatan ilmiah lainnya biasanya pembicara
sering melontarkan masalah yang disampaikan secara logis dan
professional. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk diteliti.
- Pernyataan pemegang otoritas;
misalnya pernyataan Mendiknas, Gubernur, Bupati, dan lain-lain yang sering
melontarkan persoalan-persoalan yang sering dihadapi pemerintahannya, terutama
masalah pendidikan.
- Pengamatan sepintas; misalnya
timbul saat mengadakan studi komparatif ke sekolah-sekolah tertentu, dll.
- Pengalaman pribadi; biasanya
dari sini banyak timbul persoalan ketika kehidupan pribadi sering dikaitkan
dengan kehidupan professional seperti pendidikan.
- Perasaan Intuitif; biasanya
muncul tanpa sengaja saat bangun tidur atau saat-saat setelah habis istirahat,
dll.
9.
Macam-macam Masalah Penelitian
Secara umum, masalah dalam penelitian dapat
dikategorikan dalam dua bentuk :
a.
Masalah-masalah yang
bersifat pribadi (personal problems)
Masalah-masalah
yang bersifat pribadi (personal) menyangkut kehidupan pribadiseseorang atau
yang bersifat pribadi seperti ketaatan dan kepercayaan seseorang,kehidupan
pribadi anggota keluarga, hubungan yang bersifat pribadi, dan lain-lain.
b.
Masalah-masalah yang
dapat diteliti (researchable problems)
Masalah
yang dapat diteliti merujuk pada semua objek, peristiwa, atau kejadian
kalaukepada kondisi itu dapat digunakan pendekatan ilmiah dalam
mengungkapkannya.
Masalah ini bisa berkaitan dengan individu maupun
kelompok, keluarga dan masyarakat, peristiwa atau kejadian, fenomena dan
peristiwa alam, dan sebagainya.Kalau dihubungkan dengan tujuan penelitian,
maka masalah dalam kategori kedua inidapat dibedakan atas 4 macam :
1.
Masalah untuk
memverifikasi atau memvalidasi teori.
2.
Masalah untuk
memperjelas pertentangan dari penemuan-penemuan sebelumnya.
3.
Masalah untuk
membetulkan kesalahan metodologi maupun analisis yang digunakan.
4.
Masalah
untuk menyelesaikan pertetangan pendapat.
10.
Fenomena Gaps adalah suatu kesenjangan
yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, yangmana hal tersebut berbeda dengan
harapan. Fenomena gaps kondisi seharusnya lebih rendah dibandingkan harapan.
Kondisi seharusnya lebih tinggi dibandingkan harapan. Dan berbasis pada masalah
yang ada dilapangan.
11.
Contohnya Masalah yang perlu dijawab
melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang
pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu
masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan (Riyanto,
2001:1) Salah satu jenis penelitian dalam bidang pendidikan adalah peneltian
tindakan, yang dilakukan dengan menerapkan metode-metode pengajaran ketika
proses belajar berlangsung di kelas dengan harapan meningkatkan prestasi
belajar siswa.
12.
Teori adalah salah satu konsep dasar
penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan
proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan
cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya
Pak Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep
yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial
tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal
yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia
melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan
dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk
selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
·
Teori Gaps adalah teori kesenjangan yang disebut
“Teori Penghancuran-Pembentukan Kembali”.
·
13.
Metode Penelitian Menurut Para Ahli :
v
Soerjono Soekanto.
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis
dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah
satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang
dihadapinya.
v
Donald Ary.
Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada
suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan
hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
v
Parson.
Mengungkapkan bahwa penelitian ialah suatu pencarian atas segala
sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya
dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.
Jadi, Metode penelitian adalah
Suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berupa kegiatan pendekatan ilmiah yang
dilakukan secara sistematis,metodologis dan konsistensi dalam mengkaji suatu
masalah atau informasi tertentu dengan tujuan mengungkapkan kebenaran dan
memecahkannya dengan cara penelitian, serta hasil dari penelitian atau kajian
tersebut dapat dipertanggung- jawabkan.
·
·
Manfaat
nya yaitu (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu
teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori
muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan
peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut
dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau
mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk
memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di
masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat
ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral
dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat
dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain)
penelitian.
· Ciri-ciri atau karakteristik Metode Penelitian :
1. Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang
mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima
akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung
menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur
penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada
pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta
dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian
diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki
persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b. Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara
kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)
4. Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus
diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila
dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti.
14. Pengertian
Metode Penelitian Kualitatif Menurut para Ahli :
a)
McMilan
dan Schumacher (2003) penelitian kualitatif suatu pendekatan
yang juga disebut pendekatan investigasi. Karena biasanya peneliti mengumpulkan
data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang
ditempat penelitian.
15.
Ciri-ciri Metode Penelitian Kualitatif :
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah
sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi
tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu
interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi
saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu
pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di
mana tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki
sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik.
Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil
pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya dan tidak
ditransformasikan ke dalam bentuk angka. Hasil analisis data berupa pemaparan
mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi
mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3.
Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan
pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa
yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan
pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran
frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan,
prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di
mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan
terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi
data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh.
Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan
teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4.
Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian
kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni
fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau
penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan
melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan
atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama
dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan
yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,
prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori
yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.
5.
Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang
diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian
tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan
perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti
mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan
kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal
dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti
mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan
mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari
partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat.