Senin, 07 November 2016

Metode Penelitian Kuantitatif



1. Penelitian adalah adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu yang bersifat logis.

·       Penelitian Menurut Para Ahli :
-        Hill Way: Penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
-        Winarno Surachmad: Penelitian adalah kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki.
-        Soetrisno Hadi: Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

2.    Apa itu penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).

3.    Tujuan Dari penelitian kualitatif
Mengungkapkan-ungkapkan masalah yang belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. 

4.    Bagaimana Metode perolehan Data dalam Penelitian Kualitatif
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

5.      Perbedaaan Antara penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Berdasarkan Wiliams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif diantaranya :
1.     Bersifat Realitas, pendekatan kualitatif melihat realitas sebagai tunggal,konkrit,teramati, dan dapat difragmentasi. Sedangkan kuantitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik.
2.     Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kualitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sedangkan kuantitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3.     Posibilitas Generalis, pendekatan kualitatif bebas dari ikatan konteks dan waktu, sedangkan kuantitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu.
4.     Posibilitas Kausal, pendekatan kualitatif selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang mendahului sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan kuantitatif selalu memustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara simultan.
5.     Peranan Nilai, pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu bebas nila, obyektif dann harus seperti apa adanya, sedangkan penelitian kuantitatif melihat segala sesuatu tudak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

6.      Jenis-jenis Penelitian Kualitatif :
1.     Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.


8.      Unsur-unsur pokok Penelitian Kualitatif
Penelitian kuantitatif memiliki unsur-unsur pokok yang harus termuat didalamnya yaitu : konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesis, dan defenisis operasional.

6.   Apa itu Masalah ?  Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut.

7.   Sumber Masalah menurut Tuckman (1972), masalah penelitian juga biasanya bersumber dari; 1) pengalaman (experiences); 2) Deduksi dari teori (deduction from theory); 3) literatur yang relevan (related theory); dan 4) sumber-sumber lain yang dari non-pendidikan (non-educational sources).


8.   Bagaimana Cara memperoleh Masalah penelitian ?
            menurut Sumadi Suryabrata (2003: 13) juga dapat ditemukan melalui:
-      Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian; hal ini bisa dimanfaatkan karena dalam bagian akhir laporan penelitian terdapat rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
-    Diskusi, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya; dalam seminat atau kegiatan ilmiah lainnya biasanya pembicara sering melontarkan masalah yang disampaikan secara logis dan professional. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk diteliti.
-    Pernyataan pemegang otoritas; misalnya pernyataan Mendiknas, Gubernur, Bupati, dan lain-lain yang sering melontarkan persoalan-persoalan yang sering dihadapi pemerintahannya, terutama masalah pendidikan.
-    Pengamatan sepintas; misalnya timbul saat mengadakan studi komparatif ke sekolah-sekolah tertentu, dll.
-    Pengalaman pribadi; biasanya dari sini banyak timbul persoalan ketika kehidupan pribadi sering dikaitkan dengan kehidupan professional seperti pendidikan.
-    Perasaan Intuitif; biasanya muncul tanpa sengaja saat bangun tidur atau saat-saat setelah habis istirahat, dll.         
                                      
9.   Macam-macam Masalah Penelitian
Secara umum, masalah dalam penelitian dapat dikategorikan dalam dua bentuk  :
a.      Masalah-masalah yang bersifat pribadi (personal problems)
Masalah-masalah yang bersifat pribadi (personal) menyangkut kehidupan pribadiseseorang atau yang bersifat pribadi seperti ketaatan dan kepercayaan seseorang,kehidupan pribadi anggota keluarga, hubungan yang bersifat pribadi, dan lain-lain.
b.     Masalah-masalah yang dapat diteliti (researchable problems)
Masalah yang dapat diteliti merujuk pada semua objek, peristiwa, atau kejadian kalaukepada kondisi itu dapat digunakan pendekatan ilmiah dalam mengungkapkannya.
Masalah ini bisa berkaitan dengan individu maupun kelompok, keluarga dan masyarakat, peristiwa atau kejadian, fenomena dan peristiwa alam, dan sebagainya.Kalau dihubungkan dengan tujuan penelitian, maka masalah dalam kategori kedua inidapat dibedakan atas 4 macam :
1.      Masalah untuk memverifikasi atau memvalidasi teori.
2.      Masalah untuk memperjelas pertentangan dari penemuan-penemuan sebelumnya.
3.      Masalah untuk membetulkan kesalahan metodologi maupun analisis yang digunakan.
4.      Masalah untuk menyelesaikan pertetangan pendapat.

10.    Fenomena Gaps adalah suatu kesenjangan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, yangmana hal tersebut berbeda dengan harapan. Fenomena gaps kondisi seharusnya lebih rendah dibandingkan harapan. Kondisi seharusnya lebih tinggi dibandingkan harapan. Dan berbasis pada masalah yang ada dilapangan.

11.  Contohnya Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan (Riyanto, 2001:1) Salah satu jenis penelitian dalam bidang pendidikan adalah peneltian tindakan, yang dilakukan dengan menerapkan metode-metode pengajaran ketika proses belajar berlangsung di kelas dengan harapan meningkatkan prestasi belajar siswa.

12.  Teori adalah salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan  sebab-akibat yang terjadi.

Dari bukunya Pak Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
·       Teori Gaps adalah teori kesenjangan yang disebut “Teori Penghancuran-Pembentukan Kembali”.
·        
13.            Metode Penelitian Menurut Para Ahli :
v Soerjono Soekanto.
       Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
v Donald Ary
Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
v Parson
Mengungkapkan bahwa penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.
    
Jadi, Metode penelitian adalah Suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berupa kegiatan pendekatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis,metodologis dan konsistensi dalam mengkaji suatu masalah atau informasi tertentu dengan tujuan mengungkapkan kebenaran dan memecahkannya dengan cara penelitian, serta hasil dari penelitian atau kajian tersebut dapat dipertanggung- jawabkan.
·      
·       Manfaat nya yaitu (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah  praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka. Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
·     Ciri-ciri atau karakteristik Metode Penelitian :
1.    Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2.   Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.   Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a.   Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b.   Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c.   Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)
4.   Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

  
14.  Pengertian Metode Penelitian Kualitatif Menurut para Ahli :

a)   McMilan dan Schumacher (2003) penelitian kualitatif suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi. Karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian.

15.  Ciri-ciri Metode Penelitian Kualitatif :
1.    Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2.    Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya dan tidak ditransformasikan ke dalam bentuk angka. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3.    Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4.    Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5.    Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat.

Rabu, 19 Oktober 2016

Pengertian,Tujuan dan Hubungan PR (Public Relations) dengan Masyarakat (Community Relations)




A. PENGERTIAN PUBLIC RELATION 

 Untuk dapat memahami pengertian Purel lebih luas dan dalam, kita dapat menelaah pendapat para pakar, uuntuk kemudian kita simpulkan, sehingga kita dapat mencerna inti hakikinya. Oleh karena itu ada beberapa definisi Public Relation dari para pakar diantaranya adalah : 

a) Cutlib dan Center dalam buku terbarunya dengan judul yang sama, tetapi kali ini bersama Glen M.Broom, menyatakan bahwa, “Public Relation adalah funngsi manajemen yang menilai setiap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik”. 

 b) Sedangkan Prof.John Marston yang hampir sama dengan definisi Cutlib Center dan Broom diatas tetapi dengan tambahan “and communication” menyatakan bahwa “Public Relation aadalah fungsi manajemen yang menilai setiap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian dan dukungan publik”.


 c) Menurut J.C Seidel adalah : suatu proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari para langganannya, pegawai-pegawainya dan publik pada umumnya. Ke dalam, mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri. Ke luar, dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.  

B. TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS 

 Menurut S. Steinberg Public Relation adalah “menciptakan opini public yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pada dasarnya tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal, dan ini hanya dapat dicapai apabila perusahaan cukup berhasil dalam menjalankan kegiatanya. Adapun tujuan dilaksanakanya Public Relation adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan dengan cara mengembangkan sikap saling menghargai dan memperoleh opini publik yang mendukung atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan kedalam (internal) maupun keluar (eksternal).

Secara teoritis adapun tujuan dari kegiatan Public Relation dapat dijelaskan sebagai berikut : 

a. Tujuan berdasarkan kegiatan Internal Public Relation. Tujuan berdasarkan kegiatan Public Relation kedalam perusahaan diperlukan utuk memu/puk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibanya terhadap perusahaan. Untuk dapat menciptakan hal tersebut, maka perusahaan melalui kebijaksanaan Internal Public Relation berusaha mengadakan : 
 a) Pengumuman-pengumuman 
 b) Buku pegangan pegawai 
 c) Kontak pribadi 
 d) Pertemuan-pertemuan berkala 
 e) Kotak suara 
 f) Laporan kepada pemegang saham 
g) Hiburan dan darmawisata 
 h) Olahraga bersama
i) Study tour dan pelatihan 
j) Hadiah-hadiah dan penghargaan 
 k) Klinik dan apotek bagi kesejahteraan pegawai beserta keluarganya di bidang kesehatan. 
l) Tempat-tempat ibadah 
m) Tempat-tempat pendidikan dll. 

 Semuanya itu hanya sebagian dari tugas dan usaha untuk mencapai tujuan dari Internal Public Relation. Banyak lagi tugas dan upaya lain yang bisa dipikirkan petugas Public Relation guna menciptakan suasana yang menyenangkan dalam lingkungan internal perusahaanya. Dalam hal pelaksanaan tugas-tugas tersebut, sudah tentu dipilih hal-hal yang mampu dan sesuai dengan perkembangan perusahaan itu sendiri. 

 b. Tujuan Berdasarkan kegiatan Eksternal Public Relation Selain menjalankan kegiatan internal Public Relation, suatu perusahaan juga perlu menjalankan kegiatan eksternal Public Relation. Tujuan eksternal Public Relation adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan hingga terbentuklah opini publik yang baik terhadap perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, eksternal Public Relation harus melakukan tugas untuk memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari masyarakat luas. 

 Tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal Public Relation yaitu : 

 a) Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik yang menghadapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan kegiatannya. 

 b) Memberikan nasehat dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan dengan tujuan Public Relation 

 c) Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif 

 d) Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staff ke arah yang efektif. 

 e) Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas organisasinya. 

 f) Menyediakan berbagai informasi kepada publik, guna kebijakan, dalam rangka menjangkau pengertian publik. Oleh karena itu, seorang pimpinan dalam hal ini perlu lebih memperhatikan suatu langkah dalam mendayagunakan tujuan dan kegiatan eksternal Public Relation. 

Eksternal Public Relation bertujuan untuk menciptakan komunikasi dua arah timbal balik yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan pihak luar perusahan. Sedangkan disisi lainnya, Fungsi dari Public Relation yang dikemukakan oleh Bentrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems terbagi kepada Tiga fungsi Purel yakni : 1. Mengabdi kepada kepentingan umumn (It should serve the public’s interest) 2. Memelihara komunikasi yang baik (Manitain good communication) 3. Menitik-beratkan moral dan tingkah-laku yang baik (And stress good moral and manners). Purel beserta PRO-nya harus mengabdi kepada kepentingan umum. Adalah benar bahwa PRO diangkat dan diberi upah oleh manager, akantetapi tugasnya dan pekerjaannya adalah melayani publik,kepentingan umum. Purel diadakan oleh manajer untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Tujuannya kedalam adalah membina hubungan yang harmonis antara manajer beserta stafnya dengan karyawan; mengusahakan agar para karyawan bekerja dengan senang dan merasa puas; meneliti perasaan, kedulitan dan keinginan para karyawan. Tugasnya keluar adalah membina hubungan ynag harmonis antara organisasi dengan publik ekstern, memperkenalkan produksi, meningkartkan jumlah langganan dan sebagainya. Purel adalah perantara antara pimpinan organisasi dengan publik, baik publik intern ataupun ekstern. Kegiatan yang “two way traffic” itulah yang menjadi ciri purel; kegiatan top management ke publik dan dari publik ke top management. Dalam pelaksanaannya PRO melakukan banyak komunikasi, baik komunikasi langsung secara personal contract, maupun komunikasi melalui mass-media. Didalam melakukan komunikasi dan dalam rangka melayani publik, PRO dan para petugasnya biasanya menepati ruangan yang letaknyav strategis sebagai kantornya. Ini untuk memudahkan komunikasi, selain komunikasi vertikal dan horisontal, juga komunikasi eksternal. Salah satu tugas purel adalah sebagai sumber informasi (source of information) dan sebagai saluran informasi (channel of information). 

C. PENGELOMPOKKAN DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN PUBLIC RELATIONS 
 Istilah Public Relations sendiri sering diartikan sebagai Hubungan Masyarakat, walau pengertian public sendiri belum terdapat keseragaman. Tapi dalam hal ini public dapat ditinjau dari segi geografis dan segi psikologis. Secara geografis publik dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat tertentu. Secara psikologis publik adalah orang-orang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu kepentinan yang sama tanpa ada sangkut-pautnya dengan tempat di mana mereka berada. Dalam purel pengertian publik adalah kelompok atau lembaga. Yang dikelompokkan menjadi dua bagian diantaranya adalah : 1) Publik Internal (internal public) “Internal aundiences are ussually a part of the organization’s structure and are involved in impleminting or supportingits mission and assistimg in accomplissing its goals” . Maksudnya adalah membentuk dan menjalin hubungan yang baik dan sedemikian rupa terhadap publik yang bersifat internal (dalam) yang menjadi bagian structure sebuah organisasi. Serta mendukung keberhasilan dari sebuah visi dan misi perusahaan tersebut. Contohnya seperti : hubungan antara pemimpin sebuah perusahaan dengan para karyawannya dll. 2) Publik Ekstern (external public) “Exsternal aufiences are those group that exist outside of the organization’s and have the ability to have impact on the organization and this ability to attain its mission goals”. Maksudnya adalah menjalin dan membentuk hubungan serta citra positif yang baik dan sedemikian rupa terhadap produk ataupun perusahaan tersebut. Akan tetapi, publik ini berada diluar sebuah organisasi yang memiliki peran penting juga akan keberhasilan dari visi dan misi sebuah perusahaan. Contohnya seperti : hubungan antara pemimpin sebuah perusahaan dengan masyarakat. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka terdapatlah hubungan-hubungan sebagai berikut: • Pelaksanaan Hubungan dengan publik intern (internal public relations) Telah dijelaskan bahwa para karyawan (employee) dan para pemegang saham (stockholder) adalah bagian dari publik internal. Maka terdapatlah hubungan yang khusus dengan mereka yang disebut : 1) Hubungan dengan karyawan (employee relations) 2) Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Dalam rangka melaksanakan fungsi purel, PRO harus senantiasa memelihara komuniakasi ynag baik dengan kelompok-kelompok tersebut (maintain good communication). • Hubungan dengan publik ekstern (external public relations) Publik eksternal yang menjadi sasaran purel ialah para pelanggan (customer), khalayak sekitar (community), instansi pemerintah (goverment), pers (press), dan kelompok lainnya diluar organisasi. Dengan kelompok-kelompok tersebut harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara hubungan yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan mereka sama pentingnya dengan hubungan publik intern; turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi. 1) Hubungan dengan pelanggan (customer relations) 2) Hubungan dengan khalayak sekitar (community relations) 3) Hubungan dengan pemerintah (government relations) 4) Hubungan dengan pers (Press relations) Mengenai komunikasi langsung dengan publik diluar perusahaan, dapat dilakukan melalui publisitas, periklanan, demosntrasi, propaganda, promosi penjualan, pameran, penerbitan pamflet atau brosur, mengisi siaran radio ataupun televisi dan film, komperensi pers, penerbitan majalah, open house (menerima atau mengundang tamu), dll. 

 D. HUBUNGAN PUBLIC RELATION (PR) DENGAN MASYARAKAT (COMMUNITY RELATIONS) 
 Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, salah satu dari pengelompokkan PR tersebut adalah Publik Eksternal yang mana hal ini sangat berkaitan dengan hubungan antara PR dengan masyarakat, yang dikategorikan kedalam pelaksanaan hubungan publik eksternal PR. Yang dimaksudkan dengan khalayak atau masyarakat sekitar (community) ialah orang-orang ynag bertempat tinggal disekitar kompleks organisasi (perusahaan,jawatan, dll). Komunikasi dengan mereka perlu senantiasa dilakukan, oleh karena mereka pada suatu waktu mungkin diperlukan. Umpamanya saja diseitar kompleks itu terdapat pos tentara, pos polisi, klinik, dll. Patut dihubungi sekali-kali. Selain mengadakan hubungan baik dengan ketua rukun warga setempat atau camat yang membawahinya. Andaikata terjadi suatu kecelakaan dalam kompleks, seperti kebakaran, bangunan runtuh, dsb., yang pertama-tama memberikan pertolongan mungkin mereka. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan umpamanya dengan anjang sana sambil membagikan kalender. Atau mengundang mereka apabila perusahaan merayakan hari ulang tahun. Pada pokoknya PRO sebagai juru-bicara manager perlu selalu melakukan komunikasi dengan mereka. Untuk menunjukkan bahwa organisasi beserta para karyawan tidak mengasingkan diri dari masyarakat sekitar. Kategori-kategori yang dijelaskan diatas mencakup pelaku utama dalam banyak organsasi, tetapi tentu saja masih banyak kelompok masyarakat lain yang mungkin penting atau yang mungkin memiliki kepentingan yang sah dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Ini menjadi semacam beban bagi praktisi PR dalam bekerja dengan khalayak “pinggiran” yang sering kali paling terakhir diperhitungkan atau dinilai oleh pihak manajemen umum, yang dengan sejumlah pembenaran, tidak melihat manfaat untuk mendekati mereka. 

a) Tujuan dari hubungan dengan masyarakat atau pekerjaan PR secara umum, paling baik didefinisikan sebagai pencapaian atas pemahaman yang baik dan reputasi positif dengan khalayak umum yang memiliki kepentingan dalam organisasi. Namun pencapaian tersebut sering kali terhambat karena kurangnya waktu dan dana, kecuali disejumlah organisasi yang kaya dan mengutamakan kepentingan orang lain. 

 b) Kelompok Khalayak Profil khalayak disini termasuk badan-badan lokal dan nasional, demikian juga dengan kelompok-kelompok internasional manakala anad beroperasi disejumlah negara. Masyarakat atau komunitas ynag tinggal disekitar daerah operasi anda adalah salah satu khalayak nyata yang sangat penting seandainya pabrik anda mengeluarkan suara atau memiliki proses produksi yang menimbilkan bau. Kelompok penekanan dengan beragam isu, beberapa diantaranya saling berhubungan dan lebih banyak lagi yang tidak, akan sering memburu informasi dan bantuan anda. Setiap bisnis akan menerima banyak permintaan bantuan dari badan-badan amal. Secara keseluruhan tidaklah mungkin anda membuat daftar semua pendekatan PR yang berbeda-beda untuk menangani beragam individu maupun organisasi.

c) Kandungan Program Terdapat berbagai pendekatan dalam mengelola program-program kehumasan untuk berbagai khalayak yang didiskusikan disini. Dalam beberapa kasus Anda perlu berkomuniasi secara proaktif dan dalam kasus lain mungkin Anda cukup sekedar memberika respon saja setipa ada pendekatan. Sebagai contoh, komunitas sekeliling biasanya merupakan target penting dari program PR komprehensif termasuk didalamnya penerbitan buletin, pembinaan hubungan dengan kalangan media, penyelenggaraan acara-acara dan pemberian sponsor. Kelompok lainnya mungkin cukup didekati dengan pemberian paket-paket informasi standar sebagaimana ditargetkan. Sebaliknya, kelompok penekanan pada masalah-masalah yang sensitif fan langsung menyangkut kepentingan organisasi/perusahaan, tentu perlu ditangani melalui program manajemen isu secara komprehensif. Banyak perusahaan yang secara khusus mendirikan yayasan amal atau komite untuk mengurusi permintaan sumbangan. Tentu saja urusan ini mencakup segala jenis tugas komunikasi dan hampir dapat dipastikan bahwa tuntutan yang ada akan melebihi kemampuan departemen PR dalam melayani mereka semua secara memuaskan. 

d) Para Mitra Kerja Dalam wilayah kerja umum PR ini anda perlu bekerja dengan banyak kolega internal melintas beragam fungsi dan departemen. Manajer umum dan manajer lokasi akan memiliki peran penting dalam menjalin hubungan dengan masyarakat umum. Unit-unit lain seperti personalia dan unit khusus yang menangani permintaan sumbangan dituntut pula untuk mampu menghadapi aneka permintaan masyarakat apabila jumlahnya demikian banyak sehingga tidak dapat ditangani oleh departemen PR. Kalau perlu, Anda dapat menggunakan pemberian sponsor atau melibatkan jasa biro konsultan PR umum.



DAFTAR PUSTAKA
1.       Prof. Drs. Onong Uchana Effendi, Human Relations dan Public Relations, (Bandung: CV.Mandar maju : 2001).
2.       Drs.Kustadi Suhandang, Public Relation Perusahaan, (Bandung: Nuansa : 2004).
3.    Barbara Diggs Brown, Strategi Public Relations: An audiences Focused Approach, (Canada: Nelson Education).
4.       Mike Beard, Manajemen Departement Public Relations, (London: PT.Gelora Aksara Pratama : 2001).
5.     Drs. Elvinaro, Public Relations; Suatu Pendekatan Praktis, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy : 2004).
6.  Yosal Iriantara, Community Relations; Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset : 2004).